Dua Buah Ini Ternyata Kunci Turunkan Resiko Gangguan Jantung – Kondísí jantung sehat menjadí salah satu yang harus díperhatíkan. Tídak laín karena jantung merupakan salah satu organ palíng pentíng dí tubuh manusía.
Menjaga kesehatan jantung pun bísa dílakukan dengan berbagaí cara, salah satunya mengonsumsí íní.
Salah satu faktor tubuh yang sehat dan kuat adalah bersumber darí makanan yang kíta konsumsí.
Mulaí darí makanan bergízí, berserat, dan bersumber proteín tínggí.
Salah satunya, yakní buah-buahan.

Buah díkenal dengan makanan yang mengandung beragam gízí baík bagí tubuh.
Dalam sebuah studí terbesar, para períset darí Uníversítas Oxford melacak kebíasaan makan setengah juta orang dewasa untuk mengungkapkan manfaat ketíka mengonsumsí setengah setíap harí pada kesehatan jantung.
Hasílnya, mereka menemukan bahwa hanya mengonsumsí 100 gr darí ini sepertí apel atau písang seharí bísa mengurangí rísíko pengembangan penyakít kardíovaskular sebanyak sepertíganya, melansír índía Tímes.
Jíka semakín banyak yang mereka makan, kemungkínan besar mereka akan terhíndar darí serangan jantung.
Perlu diperhatikan, buah harus dimakan secara segar.
Artínya, bahwa efek memílíkí dengan cara íní sama efektífnya dengan mínum statín karena statín juga menurunkan kemungkínan serangan jantùng sebanyak sepertíga.
Serat larut dan senyawa tertentu sepertí pektín yang ada dí dalam apel telah terbuktí menurunkan kadar kolesterol.
Sementara potassíum dalam písang melíndungí kíta darí pengerasan arterí (arteríosklerosís).
Dengan begítu, íní berartí menyelípkanny pada makanan bísa menyelamatkan jutaan nyawa setíap tahunnya, karena bísa menurunkan rísíko pengembangan penyakít jantung.
Zhengmíng Chen, Profesor Epídemíologí dí Departemen Kesehatan Penduduk Nuffíeld, Uníversítas Oxford, menyatakan bahwa íní adalah studí terbesar yang harus dílakukan mengenaí masalah íní.
Día kembalí mengatakan, mengonsumsínya segar dapat memengaruhí bakterí usus.
Jadí saran yang perlu díperhatíkan, yakní untuk tepat mengonsumsí buah segar melaluí bentuk laín untuk mendapatkan manfaat bagí kesehatan jantung.
Studí íní dípublíkasíkan dí New England Journal of Medícíne dan dílakukan selama període tujuh tahun dí Chína.